Sabtu, 13 Oktober 2012

Membuat pop art image di sotosop(photoshop)

Membuat Pop Art Image

Kemaren-kemaren banyak pesen ke facebook dan email saya yang minta dibuatin tutorial POP ART… setelah menimbang dan memutuskan akhirnya saya buatin juga deh tutorial pop art nya pake adobe photoshop tentunya Photoshop CS 3 lagi.. hehehe..

langsung aja ..

Buka gambar / foto atau Image yang akan dibuat pop art..

Double click layer background dan beri nama..

Buat layer baru, pindahkan ke paling bawah.. ini nanti fungsinya sebagai background.

Sekarang gukanan PenTool untuk menyeleksi objek yang akan dibuat POPArt.perhatikan settingan nya seperti gambar dibawah.

Kalo udah terseleksi semua.. klik kanan di area gambar pilih Make selection.

Gambar sekarang dalam keadaan terseleksi.. Karena kita mau menghilangkan background nya.. kita harus menyeleksi object di belakang gambar.. Klik Select > inverse , Lalu ketan tekan delete

hasil remove background :

Dulikat layer gambar atau layer object dengan menekan CTRL + J, otomatis akan terbentuk layer baru dengan nama Object copy.

Buat duplikat nya menjadi hitam putih.. tekan CTRL + SHIFT + U untuk desaturate ( membuat hitam putih ) atau klik Image > Adjustment > Desaturate.

Klik kanan layer object copy > Duplicate layer

karena kita pilih NEW maka akan terbentuk dokumen baru … ini nanti kunci untuk membuat popart nya..

di dokumen baru ..

klik Image > adjustment > shadow/highlight

*Shadow highlight ini fungsinya nanti untuk memberikan efek detail pada warna-warna yang gelap.. misal rambut..

Klik Image > Adjustment > Threshold

Geser-geser slidernya supaya dapet gambar yang bagus dengan detail yang bagus juga..

Klik Filter > Blur > Gaussian Blur

Klik Image > Mode > Grayscale

Klik Image > mode > Bitmap

Klik Flatten Layer

Halftone screen nya diset seperti dibawah :

bagus kan hasilnya..

Sekarang kita musti membuat Mode image menjadi RGB …

Klik Image > mode > Grayscale

Klik Image > Mode > RGB

Kalo udah jadi RGB sekarang kita bisa export ke dokumen yang sedang kita garap.. caranya ?

Klik kanan layer background > Duplicate layer , Dokumen nya pilih file dokumen yang sedang kita garap..

Keliatan background putihnya.. Trim bagian background putih nya..cara nge TRIM nya..

gerakan kursor mouse ke antara layer background dan layer object copy sambil tekan tombol ALT.

kalo udah keliatan ada 2 lingkaran putih dan hitam..klik .. itu namanya nge TRIm.. :D

kalo bener ngerjain nya background putihnya akan hilang..

Sekarang tinggal proses pewarnaan aja ..

Mewarnai cuman menggunakan Brush tool aja kok.. jadi gak ribet..

Buat layer baru di paling atas

Layer mode nya pilih MULTIPLY..

warna pake warna kulit sesuai kode di gambar

Warnai daerah muka dan badan, kalo ada tangan, warnain juga.

dengan cara yang sama , warnain bibir nya, jangan lupa buat layer baru yah

Sekarang warnain Highlight Rambut

Terakhir warnain baju nya

Sekarang warnain background nya… pilih layer paling bawah…

warnai pake Paint bucket TOOL , warna terserah aja ..sesuka hatimu lah hehehehe…

Dan hasilnya setelah di CROP :

Artikel Membuat Pop Art Image ini dipersembahkan oleh Tutorial Photoshop Gratis. Kunjungi Wallpaper, Font, Desktop Theme Gratis Pokoknya Serba Gratis. Baca Juga Adobe Photoshop Tutorials

Kamis, 11 Oktober 2012

Membangun dan Mengkonfigurasi server


Bagi penyelenggara pusat aplikasi jaringan komputer ada beberapa konfigurasi server yang dapat dibangun bergantung dari kebutuhan aplikasi yang akan digunakan oleh pengguna. beberapa contoh server tersebut yaitu file server printer server proxy server dns server web server mail server server repository yang menjadikan layanan update bagi sistem operasi pada klien juga server yang melayani aplikasi tertentu dari jaringan komputer, seperti game online serta billing server yang melakukan pencatatan waktu koneksi bagi klien misalnya pada sebuah warung internet atau jasa rental komputer.

host sebagai pusat koneksi untuk traffic jaringan komputer dapat berupa router sebagai jalur pengiriman datanya (gateway) sehingga host lain yang akan berkomunikasi dengan host pada network lain harus melalui perangkat ini . contoh lain adalah penerapan DHCP server yang memberikan distribusi IP alamat secara otomatis bahi host (DHCP klien).

Menetapkan spesifikasi server


Untuk memulai melakukan spesifikasi komputer lebih baik pertama anda menentukan 
kegunaan dari komputer yang akan anda beli. Hal ini penting di karenakan agar komputer 
yang anda beli cocok dan terbaik buat anda seperti yang sudah dijelaskan pada pendahuluan. 
Setelah anda menentukan kebutuhan komputer yang akan anda pakai silahkan mencari 
spesifikasi yang harus anda unggulkan. Jika anda seorang desainer komputer yang cocok 
lebih condong ke grafis (VGA card) serta memori dan apabila masih ada dana tingkatkan 
pada processor. Jika anda seorang gamer mungkin yang paling penting ialah grafis serta 
processor. Sedangkan bila anda pemakai normal maka usahakan semua bagian standar untuk 
mengoptimalkan kerja komputer.
Untuk penjelasan dibawah ini mungkin akan dijelaskan lebih ke umum agar semua 
dapat mengambil ilmunya. Yang pertama ialah menentukan CPU (Central Processing Unit). 
Sedangkan untuk bagian lain seperti monitor, keyboard, dan mouse merupakan peripheral 
sehingga harga dan kualitas hampir sama. Di dalam CPU terdapat berbagai bagian seperti 
power supply, motherboard, vga, ram, hardisk,optical drive dan processor. 
Yang perlu pertama dari sebuah CPU ialah power supply karena power supply ini biasa 
ditawarkan bersama chase dari CPU. Agar performa CPU stabil pilihlah power supply 
dengan power yang cukup minimal 450 watt. Power supply ini sangat penting karena 
menyangkut bagian lain pada CPU. Jika kita memilih power supply yang dayanya kecil dapat 
mengakibatkan kerusakan permanen pada bagian lainnya, maka dari itu jangan pertaruhkan 
uang anda yang sudah anda keluarkan demi spesifikasi yang tinggi hanya gara – gara anda 
berhemat beberapa ratus ribu demi power supply yang lebih murah namun tidak jelas.
Kemudian yang kedua ialah memilih motherboard. Memilih motherboard bisa 
gampang-gampang susah karena begitu banyak merek dan jenisnya. Ada dua jenis 
motherboard berdasarkan pabrikannya, yaitu Intel dan AMD. Kedua-duanya memiliki 
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam hal pemilihan motherboard yang 3 
‘cocok’ terlepas dari buatan pabrikan apapun itu, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui. 
Apakah motherboard itu sudah mendukung harddisk SATA dan tersedia berapa slot? Berapa 
slot RAM DDR2 (memori) yang dimilikinya? Apakah menyediakan slot ekspansi untuk 
kartu grafis? Berapa slot PCI-nya? Hingga sejauh mana motherboard itu mendukung kalau 
kita meng-upgrade prosesornya?  Sehingga apabila kita ingin mengupgrade komputer yang 
kita miliki beberapa tahun kedepan biaya yang dibutuhkan tidak terlalu mahal. 
Kemudian yang ketiga ialah menentukan processor dari komputer yang akan anda 
pakai. Untuk pemakai normal jangan membeli prosesor kelas Celeron yang harganya jauh 
lebih murah, kecuali Anda sangat sensitif terhadap selisih harga. Lebih baik Anda membeli 
processor generasi lebih baru seperti Pentium 4 Hyper-Threading (HT), Pentium D, Dual 
Core, Core 2 Duo atau generasi selanjutnya dari Core 2 yaitu Core I3, Core I5 dan Core I7. 
Anda bisa saja membeli prosesor Intel kelas Celeron (Misal Celeron 2,66 GHz, harga sekitar 
300ribuan) namun kinerja komputer akan menurun drastis apabila menjalankan banyak 
aplikasi sekaligus (multi-tasking) dibandingkan kita menggunakan Intel Dual Core 5300 
seharga sekitar 500ribuan atau Pentium 4 631 berkecepatan 3.0 GHz HT seharga sekitar 
400an. Namun ada juga processor yang selain Intel yaitu AMD mungkin anda bias memilih 
AMD X2 sudah lebih dari cukup dan standar dengan Intel Dual Core. Bagi para gamer 
processor AMD mungkin lebih cocok karena lebih bagus dalam pengaturan panasnya apabila 
dipakai bermain untuk jangka waktu yang lumayan lama. 
Tips yang keempat ialah menentukan ukuran hardisk yang akan digunakan dan 
jenisnya. Lebih disarankan pakai hardisk SATA karena kecepatan baca tulisnya lebih cepat 
daripada model lama (PATA) dan harganya pun lebih murah. Sedangkan untuk ukuran, 
disarankan jangan memakai 80 GB, lebih baik 160 GB  atau diatasnya karena selisih hara 
hardisk 80 GB dengan 160 GB hanya berkisar 80ribuan.    
Tips kelima yaitu belilah memori yang sudah DDR2. Oleh sebab itu, pastikan juga 
motherboard yang kita pilih sebelumnya sudah mendukung memori jenis ini. Selain 
kemampuannya sudah lebih baik, memori versi lama seperti SDRAM dan DDR 1 harganya 
malah lebih mahal karena sudah jarang digunakan. Untuk ukuran lebih disarankan pilih 
ukuran yang 1GB. Walaupun komputer yang kita beli ditujukan hanya untuk pekerjaan 
mengetik atau mendengar lagu, namun sistem operasi sekarang ini membutuhkan memori 
yang besar. Agar bisa menggunakan Windows XP dengan cukup nyaman, mempunyai 4 
memori 512 MB sudah menjadi keharusan sedangkan untuk Windows 7 memori 1GB itu 
sudah pasti dibutuhkan. Pilihan paling bijaksana, Anda membeli memori DDR2 ukuran 1 GB 
(5300 atau 6400) yang harganya sekitar 240ribuan. Soalnya, buat apa membeli memori lebih 
kecil seperti 256 MB (Rp 130.000) atau 512 MB (Rp 150.000) kalau harganya hanya terpaut 
tipis dengan memori 1 GB. Sudah bisa dipastikan, memori DDR2 1 GB akan mendongkrak 
kinerja komputer menjadi lebih cepat dan mampu menjalankan berbagai aplikasi secara 
bersamaan. Lebih bagus lagi jika ada dana berlebih  tingkatkan dengan DDR 3 namun 
harganya masih cukup mahal. 
Tips keenam, jangan beli CD-ROM biasa atau CD-RW. Pilihan paling bijaksana, kita 
membeli DVD Combo (DVD-ROM plus CD-RW), artinya kita bisa memutar dan membakar 
data ke CD sekaligus memutar DVD. Alasan pertama, karena harga DVD Combo sudah 
sangat murah. Alasan kedua, sekarang sudah era menggunakan DVD. Harga CD-ROM biasa 
sekarang ini berkisar 100ribuan. Bila dibandingkan dengan harga CD-ROM itu, harga DVD 
Combo cuma lebih mahal Rp 50.000 hingga Rp 100.000,-. Kalau Anda punya dana 
tambahan, bisa membeli DVD-RW (bisa membakar data ke CD dan DVD) dengan harga 
sekitar Rp 260.000,-. 
Yang terakhir yaitu VGA card. Untuk pemakai normal mungkin vga on board sudahlah 
cukup. Namun untuk pemakai yang kadang bermain game maupun berkutat dengan desain 
atau rendering film dan editing film disarankan memakai VGA card. Untuk pemakaian 
normal mungkin ATI RADEON 7500 128 MB dengan harga berkisar Rp 190.000,- sudah 
cukup. Atau mencoba yang versi NVIDIA Geforce 9300 GS dengan harga sekitar  Rp 
260.000,-. 
Sebagai contohnya akan saya sertakan sebuah spesifikasi untuk pengguna normal. 
Dengan spesifikasi sebagai berikut: 
- Chase + Power Supply  : Ersys PS 450 w 
- Motherboard   : Mb G31-M9 
- Processor   : Core 2 Duo 7500 
- RAM    : DDR 2 1GB 
- Optical Drive   : DVD RW 24x sata 
- Harddisk    : Seagate 160 GB SATA 
- VGA card   : VGA Intel X3100 5 
- Monitor    : 17” flat 
- Keyboard 
- Mouse 
Dengan spesifikasi di atas sudah mencakup segala kebutuhan pengguna pada 
umumnya. Dengan processor Intel Core 2 Duo 7500 proses komputer sudah cukup cepat 
ditambah dengan memori 1 GB dan VGA Intel X3100 sudah cukup untuk bermain game 
maupun melakukan desain taraf menengah. Untuk editing film sudah cukup walaupun masih 
diambang batas bawah. Untuk instalasi OS windows XP maupun Windows 7 pun siap 
ditanamkan pada komputer ini. Dengan harga sekitar Rp 3.300.000,- sudah seimbang dengan 
apa yang akan didapatkan oleh user dengan kemampuan yang tidak akan mengecewakan.

Memilih Komponen Server


Panduan Memilih Server
Di zaman e-government saat ini, rasanya sudah tak terhitung banyak kantor pemerintah yang sudah saling terhubung dan menggunakan komputer. Begitu juga dengan server, tentunya banyak pegawai pemerintah yang sudah tidak asing dengan perangkat keras (hardware) yang biasanya berguna dalam penyimpanan data-data. Mungkin Anda pernah mendengar ketika era e-government baru bergulir banyak lembaga/ kantor pemerintah yang ikut “demam” membeli perangkat server.


Hasilnya? Banyak server yang tidak sesuai kebutuhan (berlebihan) atau malah tak berfungsi alias mubazir. Untuk itu, dalam kesempatan ini, saya akan memaparkan mengenai teknologi server termasuk di dalamnya bagaimana memilih server yang baik. Pasalnya, memilih server yang tepat, bisa menjadi mudah atau bahkan juga sulit karena banyak pertimbangan teknologi teknis yang digunakan. Untuk lebih jelasnya teknik memilih server terbagi dalam beberapa cara yaitu berdasarkan:

A. Role (Penggunaan) Server
B. Merek Server
C. Budget
D. Fitur Server
E. Lain-lainnya.

A. Role (Penggunaan)

Langkah pertama yang paling tepat untuk memilih server adalah menetukan tujuan penggunaannya, yaitu bisa dibagi sebagai berikut:

1. File server
Untuk file server, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :

a. Kapasitas disk yang besar
Gunakan harddisk tipe SATA/ SATA-II yang kapasitasnya bisa mencapai ratusan Gigabyte namun dengan harga ekonomis.

b. Performa disk yang baik dan keamanan data
Beli card RAID, dan atur agar RAID-0 (mirroring) diimplementasikan di server. Dengan ini, maka satu hard disk akan bertindak sebagai mirror (cermin) dari hard disk yang lainnya. Ketika satu hard disk rusak, maka data Anda tetap selamat di hard disk yang lainnya.

c. Kecepatan transfer data.
Gunakan server dengan card network 100 Mbps / 1 Gbps atau yang lebih kencang di server lalu sambungkan ke switch utama/ core di jaringan komputer Anda. Maka dengan ini setiap komputer di jaringan tersebut akan bisa mendapatkan kecepatan transfer yang tinggi dari server ini.

2. E-Mail server
Untuk server e-mail, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :

a. Pemrosesan e-mail yang cepat.
Gunakan hard disk tipe SCSI / SAS, karena interface SCSI/ SAS jauh lebih efisien dalam memproses file-file berukuran kecil namun berjumlah banyak yaitu karakteristik server e-mail.
b. Keamanan e-mail di server.
Pasang card RAID di server, dan gunakan konfigurasi RAID-5. Konfigurasi ini memberikan proteksi data yang cukup bagus, tanpa membuat performa turun terlalu banyak; dan dengan biaya yang lebih terjangkau daripada RAID 1.
c. Transfer email yang kencang.
Gunakan card network 100 Mbps atau yang lebih kencang di server.

3. Database server
Untuk database server, apalagi yang akan melayani banyak user (pengguna)/ query yang berat, maka Anda harus menyiapkan server Anda sebagai berikut :

a. Pasang prosesor sebanyak-banyaknya, jika database engine yang digunakan bisa memanfaatkannya dengan efisien (seperti Oracle, PostgreSQL, dan lain-lainnya)
b. Pasang memori (RAM) sebesar-besarnya; jangan ragu misalnya untuk memasang memori sebesar 4 GB atau lebih. Lalu, jangan lupa mengkonfigurasikan software databasenya agar memanfaatkan seluruh memori yang ada tersebut secara maksimal. Contoh, jika masih ada banyak sisa memory yang tidak dimanfaatkan oleh database, maka atur agar kemudian dipakai sebagai query cache.
c. Pasang hard disk dalam konfigurasi RAID-5, hal ini akan memberikan perimbangan yang baik antara performa, keamanan data, dan kapasitas penyimpanan data.
d. Setup redundancy & resiliency semaksimal mungkin – dual power supply, hot swappable hard disk dan seterusnya.

4. Web server
Biasanya web server tidak membutuhkan spesifikasi yang terlalu besar, apalagi jika Anda menggunakan berbagai web server open-source seperti Apache. Namun, ceritanya bisa menjadi lain jika Anda juga menjalankan application server (seperti: mod_php, mod_perl, Tomcat, dll) di server yang sama - silahkan lihat poin dibawah ini.

5. Application (Aplikasi) server
Biasanya untuk application server (PHP, J2EE, JSP, mod_perl, dll) Anda harus menkonfigurasikan server Anda sebagai berikut :

a. Perbesar kapasitas memori: Jika menjalankan apilakasi-server berbasis Java, jangan segan-segan untuk memasang memory sebesar 2 GB atau lebih di server.
b. Gunakan prosesor yang tercepat yang bisa Anda dapatkan untuk server tersebut.
c. Gunakan hard disk berukuran besar, walaupun kapasitasnya belum tentu yang terbesar.
d. Pastikan bahwa model server yang bersangkutan memiliki bandwidth yang paling besar dari prosesor ke memori.

B. Merk Server

Merek server sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, namun adakalanya Anda perlu mempertimbangkan merek server dengan alasan:

1. Corporate standard
Ada kalanya kantor Anda telah menentukan standar merk komputer dan server yang akan digunakan. Hal ini menyangkut harga yang lebih murah, mempermudah proses/ birokrasi pengadaan (procurement) server, memungkinkan untuk meningkatkan kualitas layanan purna jual terhadap komputer yang ada dan sebagainya.

2. Fitur khusus
Bisa jadi kebijakan kantor Anda telah memutuskan untuk “Go Open Source” sehingga hanya merk server tertentu yang bisa berjalan di sistem operasi Linux.

3. Local Support
Ada beberapa merek produsen server yang belum memiliki atau banyak kantor representatif di Indonesia. Jadi meski produk dan harganya bagus, namun Anda akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan dukungan teknis/ servisnya.

Terkait dengan merek server, banyak pengguna server yang bertanya apa bedanya server branded (IBM, HP, Dell, dsb) dengan server rakitan sendiri? Supaya lebih jelas perbandingannya sebagai berikut:

1. Server Branded

a. Harganya cenderung lebih mahal.
b. Biasanya bisa di upgrade sampai beberapa kali lipat dari kapasitas awalnya
c. Bisa dibuat sangat resilient / tangguh: dual/triple/quad power supply, hard disk hot swap, dan lain-lainnya.
d. Bandwidth internal (prosesor - memory - komponen) cenderung jauh lebih besar, karena menggunakan chipset khusus server
e. Biasanya sudah menyertakan software manajemen server, sehingga mudah untuk di manage dalam jumlah yang banyak sekalipun.
f. Komponen yang digunakan berkualitas tinggi, sehingga dapat berfungsi selama bertahun-tahun tanpa masalah sama sekali.

2. Server Rakitan

a. Biasanya jauh murah
b. Bisa diatur sehingga sangat sesuai dengan kebutuhan kita

C. Budget

Adalah lazim jika budget menjadi pembatas dalam proses pemilihan server. Dan saya kira jelas tidak lazim ketika suatu proses pemilihan server tidak ada batasan budgetnya (walaupun juga bukan berarti bahwa ini mustahil untuk dapat terjadi). Pada soal budget ini, kita perlu sangat berhati-hati dalam menyeimbangkan antara kebutuhan sistem, dengan batasan budget yang ada. Jangan sampai kita jadi mengorbankan kemampuan fungsi & reliabilitas server karena untuk menghemat sedikit uang.

Salah satu trik mengatasi keterbatasan budget adalah dengan memanfaatkan virtual computing. Saya pernah ditugaskan untuk mendapatkan 4 buah server, dengan 1 buah server saja. Yang saya lakukan kemudian adalah mendapatkan sebuah server quad-core dengan kapasitas memory yang besar, dan lalu setup 4 buah virtual server; dengan setiap virtual server di-cantolkan ke core prosesor yang berbeda-beda. Dengan begitu efisiensi biaya bisa diperoleh.

D. Fitur Server

Setiap jenis server memiliki fitur (fasilitas tambahan) yang berbeda-beda. Fitur-fitur ini jelas akan menambah harga server. Namun jika Anda memerlukannya, tak ada salahnya Anda pertimbangkan. Secara garis besar ada beberapa fitur yang bisa Anda lihat dari server, yakni:

1. Kemampuan Upgrade
Ada yang ukurannya sangat besar, sehingga bisa di-upgrade bahkan sampai ratusan kali lipat kapasitas awalnya. Kelebihan komputer tipe server daripada komputer biasa adalah kemampuan upgrade-nya. Walaupun ini tidak selalu benar juga, terutama pada small form factor servers (1U / mini servers). Pada saat membeli server, perlu Anda pertimbangkan – apakah akan ada penambahan load yang signifikan di masa depan atau tidak? Lihat tren perkembangan beban/load pada sistem sejak 2 atau 3 tahun sebelumnya, dan jadikan acuan. Untuk amannya, kalikan 2. Nah, dari sini kita akan mendapatkan gambaran yang lebih baik, bagaimana spesifikasi server yang akan dibutuhkan pada saat ini

2. Blade Servers
Blade servers adalah server dengan density yang sangat tinggi; karena satu server (ukuran 5U atau 6U) bisa terdiri dari puluhan blades, dimana setiap blade adalah sebuah server independen. Ada yang nyaris semua komponennya bisa diganti tanpa perlu shutdown, sehingga uptime-nya bisa mencapai bertahun-tahun tanpa masalah.

3. Green Servers
Green servers adalah server yang hemat listrik. Ketika ada banyak server di datacenter Anda, green servers bisa menghemat biaya listrik Anda secara signifikan – hemat listrik, dan hemat daya pendinginan ruangan.

4. Remote Servers.
Remote servers adalah server dengan remote management port dapat dikontrol sepenuhnya dari jarak jauh. Bahkan termasuk proses menghidupkannya dari kondisi mati total sekalipun.

5. Hot Swap
Hot swap adalah fasilitas server dimana suatu komponen server dapat diganti tanpa perlu mematikan server tersebut terlebih dahulu. Pada server yang penting dan perlu untuk selalu berfungsi, sebaiknya memiliki fitur ini, sehingga dapat tercapai uptime yang mendekati 100%.
Kebanyakan server bisa hot swap power supply & hard disk, namun beberapa server bahkan mampu untuk hot swap prosessor, memory, dan motherboard-nya.

6. Dual / Triple / Quad Power Supply
Hal ini adalah agar ketika salah satu power supply unit (PSU) di server mati, maka fungsinya diambil oleh PSU yang lainnya. Dan kemudian kita bisa mengganti PSU yang rusak tadi tanpa perlu mematikan server terlebih dahulu.

7. Lain-lain
LCD panel pada bagian depan casing server seringkali sangat berguna, karena kita dapat memeriksa status server tanpa perlu mengakses keyboard & monitor. Dari LCD panel ini saja bisa ketahuan berbagai hal seperti nama server yang bersangkutan, load server saat ini, free memory, free disk space, masalah yang sedang terjadi, masalah yang telah selesai, dan lain-lainnya.

E. Lain-lain

1. Rack / Tower
Server yang rack-mountable (bisa ditaruh di rak server) sangat menarik karena jadi mudah di manage, tidak banyak menghabiskan tempat, cenderung lebih hemat listrik, dan berbagai keuntungan lainnya. Namun, harganya memang cenderung agak lebih mahal jadinya dibandingkan dengan server dengan tipe casing tower.

2. Ukuran / Dimensi
Makin kecil ukuran server jelas akan semakin menarik, karena lebih hemat tempat. Namun, biasanya juga jadi lebih kecil kemampuan untuk upgradenya, atau malah jadi tidak bisa di upgrade sama sekali. Ini perlu dipertimbangkan dengan baik, agar tidak kecewa di masa depan.

3. Konfigurasi RAID
Konfigurasi RAID (Redundant Array of Independent Disks) kini ada banyak sekali, dan setiap jenis konfigurasinya tidak selalu cocok untuk setiap role server. Perlu pertimbangan yang baik sebelum memilih jenis RAID. Kekeliruan memilih konfigurasi RAID bisa menyebabkan performa yang jelek, reliabilitas sistem yang rendah, inefisiensi biaya, atau malah kombinasi dari berbagai masalah yang telah disebutkan ini.

4. Berat
Biasanya ini jarang sekali menjadi bahan pertimbangan. Perkecualian adalah ketika server-server Anda berada di gedung – kadang lantai gedung tidak kuat menampung beberapa rak server; dimana konsentrasi massa sangat besar pada footprint yang sangat kecil.
Nah dalam kasus ini, solusinya adalah dengan menyebarkan lokasi server-server (weight distribution), memperkuat lantai gedung (floor reinforcement), atau dengan memilih server-server dengan berat yang minimal.

5. Penggunaan daya listrik
Penggunaan daya listrik kini makin sering perlu menjadi pertimbangan, karena keterbatasan daya pada datacenter, dan/atau mahalnya biaya listrik pada saat ini. Server yang hemat listrik juga menghasilkan lebih sedikit panas, sehingga tidak membebani perangkat climate control / AC (air conditioning) di data center. Dan selain itu, makin besar daya yang diperlukan, maka makin besar pula kapasitas UPS (Uninterruptible Power Supply) yang perlu kita sediakan – dan ini tidaklah murah.

6. Technical Support
Secara default, biasanya server yang kita beli hanya mendapat layanan technical support dengan level standar – 9 to 5, Senin - Jum'at, 1 day response time. Untuk server-server yang critical, mungkin Anda akan perlu untuk meng upgrade level service nya menjadi seperti 7x24, 1 hours response time, same day parts replacement; ini hanya contoh, sesuaikanlah dengan keperluan & budget Anda.

Memilih Sistem Operasi Untuk Jaringan

Dalam Memilih Sistem Operasi Yang Sesuai ( Linux atau Windows ) :

Nilai Investasi
Nilai investasi dari sebuah sistem operasi server sering menjadi pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan dalam memilih. Di situasi ini, sering kali perusahaan memberikan argumentasi bahwa Linux jauh lebih menguntungkan dibandingkan Windows karena Linux adalah sistem operasi Open Source dan menjadi konotasi (terutama di Indonesia) bahwa Open Source adalah software gratis. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan walaupun tidak seluruhnya benar. Ada beberapa Linux yang free berarti gratis (seperti Ubuntu dan Debian), namun kata 'Free' di open source sebetulnya dimaksudkan dalam artian 'Bebas' bahwa pengguna software tersebut berhak membuka dan memodifikasi source code dari software tersebut. 


Dari pertimbangan harga, kita bisa menilainya sebagai berikut:
1. Harga sistem operasi,
Sistem operasi Linux memiliki kelebihan jauh dari Windows, harga Linux mulai dari 0 (gratis) hingga jauh di bawah Microsoft Windows Server ($950 untuk 5 client dan $3800 untuk 25 client).
2. Biaya pelatihan penggunaan sistem operasi,
Karena banyak orang mungkin sudah memiliki pengalaman menggunakan Microsoft Windows, kemungkinan di sini perusahaan perlu mengeluarkan biaya untuk melatih orang atau mencari orang khusus untuk mengadministrasi sebuah server Linux. Namun perlu diperhatikan bahwa saat ini mengadministrasi sebuah operating system Linux jauh lebih mudah dari masa – masa sebelumnya dan mengadministrasi Windows di lingkungan server jauh berbeda dibandingkan di lingkungan desktop, jadi jangan menutup kemungkinan bahwa anda tidak perlu melatih orang untuk mengadministrasi environment Windows Server.
3. Biaya instalasi sistem operasi ke dalam server,
instalasi sebuah server sangatlah berbeda dibandingkan instalasi sebuah sistem desktop. Ada banyak konfigurasi yang harus dilakukan, harus menimbang juga sisi automated tasks yang perlu diset, hingga apakah ada biaya dari sisi patching. Di sisi ini, Linux dan Windows bisa sama biayanya, namun Linux juga bisa tidak berbiaya bila instalator anda sudah terbiasa melakukan hal tersebut.
4. Biaya maintenance support,
Di Linux bila anda berniat melakukan maintenance sendiri anda bisa menganggap bahwa ini gratis, hanya sebatas gaji admin anda. Bila tidak, maka biaya tersebut bisa anda alihkan ke support masing – masing vendor, yaitu ke Microsoft, ataupun ke vendor Linux anda.
5. Biaya upgrade,
Sekali lagi, ini sangat tergantung dengan pilihan anda. Di lingkungan Windows biasanya mendownload Service Pack gratis, namun mengupgrade ke Windows Server yang lebih baru sekali lagi merupakan investasi yang signifikan. Bila anda memilih Ubuntu, segalanya gratis.
Stabilitas Sistem
Dari sisi ini pengalaman kami menyatakan bahwa Linux memiliki keunggulan. Penulis memiliki pengalaman bahwa Linux bisa bekerja dengan baik dan tidak pernah direstart selama beberapa tahun sedangkan Windows sangatlah jarang mencapai stabilitas yang sebanding. Bila lingkungan server anda memerlukan aksesabilitas yang setinggi mungkin, pendeknya Linux merupakan solusi yang terbaik. Perlu juga diingat bahwa sepanjang ini Linux belum ada virus yang signifikan dan berarti, sedangkan dari sisi sekuriti Windows memiliki kelemahan yang signifikan.
Dukungan Hardware
Di sini banyak sekari orang mengatakan bahwa alasan mereka memilih Microsoft Windows adalah karena Linux tidak mendukung hardware yang baru dan termutakhir. Hal tersebut nyatanya tidak lagi terjadi bagi penulis. Mungkin beberapa hardware yang sangat khusus (seperti beberapa video controller card terbaru) belum disupport di Linux, namun biasanya hal tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi kegunaan server itu sendiri. Malahan dari berbagai pengalaman penulis, kemudahan instalasi dari Linux menghasilkan hardware – hardware yang sudah dideteksi secara otomatis – mencari CD driver menjadi hal yang tidak terjadi lagi di Linux.
Dukungan Aplikasi
Dukungan Aplikasi: merupakan suatu hal yang sering sekali menjadi alasan mengapa orang memilih Linux untuk server karena banyaknya aplikasi yang awalnya memang didesain untuk lingkungan server:
1. Firewall,
sudah menjadi bagian dari kernel operating system dan diatur oleh perintah command line iptables. Juga banyak interface mempermudah mensetup iptables seperti ufw, firestarter, smoothwall, dan banyak lagi yang lain.
2. Backup application,
Di Windows ada banyak solusi, bisa dari software yang diberikan Windows sendiri (Windows Backup) maupun software – software 3rd party. Di Linux juga banyak software backup, seperti melakukan tar maupun rsync. Di sisi ini Linux kami rasa unggul.
3. Scheduled tasks,
Di Windows ada Scheduled Tasks, dan di Linux ada Cron. Terus terang Cron jauh lebih powerful dibandingkan Scheduled Tasks.
4. Server Applications,
Linux jauh lebih unggul, karena biasanya aplikasinya jauh lebih stabil dan lebih banyak. Contohnya: Apache Web Server, Bind9 DNS Server, Samba Server, DHCP Server, CVS Server, Subversion, Iproute, MySQL Server, PostGres Server, dan tak terhitung lagi yang lain.
Fitur Sistem Operasi
Fitur Sistem Operasi sekali lagi, tergantung dengan kegunaan server biasanya di sini Linux juga mempunyai keunggulan yang antara lain:
1. Remote administration
Linux sangat unggul di sini karena hampir semua hal yang mengontrol server bisa dilakukan melalui Ssh (Secure Shell). Bila memerlukan GUI, maka bisa melakukan instalasi VNC Server. Di Windows anda akan tergantung dengan GUI saja.
2. Dukungan bahasa pemrograman:
Di Linux anda bisa menggunakan PHP, Perl, Python, Java, Ruby, C, C++ dan masih sangat banyak yang lain. Di Windows anda hampir hanya bisa mempergunakan VB dan C#, namun anda juga bisa mempergunakan yang lain tetapi harus menginstall environment lebih dahulu.
3. Kemudahan penggunaan:
Pada sisi ini mungkin secara kebiasaan Windows unggul namun hal tersebut sangat berhubungan dengan fitur remote administration yang sudah sangat dipegang oleh Linux, jadi paling – paling kita harus memberi nilai sama antara kedua sistem operasi tersebut.

Memilih aplikasi dan sistem operasi untuk server



perlu mempertimbangkan dari segi teknis dan bisnis. Secara teknis, meliputi keandalan, kemampuan beroperasi, keamanan dari berbagai serangan baik berupa virus maupun cracker. Sedangkan untuk pertimbangan secara bisnis adalah adanya biaya investasi software aplikasi dan sistem operasi, adanya lisensi dari setiap software. Adapun untuk memilih program aplikasi untuk server, maka kita harus mengkelompokkan kedalam jenis – jenis server dengan program aplikasinya.

Jenis – Jenis Server dan Aplikasi Unsuk server
  1. DHCP Server      = dhcp3-server, dnsmasq,
  2. Web Server        = apache, iis, xitami
  3. DNS Server         = bind9, dnsmasq
  4. Email server        = postfix, squirelmail
  5. FTP Server          = proftpd
  6. Proxy Server       = squid, win-gate
  7. Database Server = mysql
  8. Sharing server    = samba
  9. Printer Server     = samba
  10. Remote server    = ssh, telnet
Sistem Operasi Jaringan / Network Operating System (NOS)
1. Comersial / berlisensi :
a. Wiindows NT
b. Windows 2000 server
c. Windows 2003 server
2. Open Source / Freeware
a. Debian,
b. Ubuntu server
c. Free BSD

Memeriksa Hasil Perbaikan Koneksi Jaringan


Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat
dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan

Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan
konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan
yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk
mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat
dilakukan dengan cara:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan
pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:


a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah
telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau
konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari
instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet
mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka
langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.

2) Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui
apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk
dalam sistem jaringan yang dituju.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

-Menu Pencarian Komputer dalam Jaringan
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer
dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification
pada saat penentuan workgroup.

-Nama Komputer yang Dicari dalam Jaringan
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama
komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa
daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita
masukkan.


-Hasil Pencarian Berdasarkan Nama Komputer dalam
Jaringan
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan
cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan
daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai
saat pengaksesan tersebut.

-Daftar Komputer yang Masuk dalam Sistem Jaringan
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah
komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah
dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.

-Windows Explorer untuk Melihat Daftar Pengguna
Jaringan Beserta Data atau Printer yang Disharingkan dalam
Sistem Jaringan
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos
untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP.
Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP
Configuration)


-Tampilan Hasil Ipconfig (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya
pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar
tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres
adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan
mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE
seperti tampilan berikut:


-Tampilan Hasil Ipconfig (IP Configuration) Bagian
Awal


-Tampilan Hasil Ipconfig (IP Configuration) Bagian
Akhir

Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh
informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan
sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas
Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon
pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut
memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan.
Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk
menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.


-Tampilan Hasil Ping dengan IP Address 10.1.1.1
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka
akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak
dikenal). Seperti pada gambar berikut:
Gambar 38. Tampilan Hasil Ping dengan IP Address 10.1.1.15
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan,
atau sedang tidak aktif.
Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap
komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan
tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer,
modem (Internet) dan sebagainya. Sharing dimaksudkan untuk
membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau
menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke
windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan
kemudian klik kanan lalu klik sharing.

-Langkah Melakuan Sharing Data atau Directory:
a. Pilih directory yang akan di sharing data
b. Option pilihan sharing data

-Langkah Melakuan Sharing Printer
a. Start setting printer
b. Pilih printer yang akan di sharing

-Langkah Melakuan Sharing Printer (Lanjutan)
Option pilihan sharing printer
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer
untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga
memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D,
E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut
membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka
dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki seperti pada
gambar berikut:

-Sharing yang Dilakukan oleh Komputer Client
dengan Nama siji.com
Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan. Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan merupakan tindakan untuk melaporkan semua tindakan
perbaikan yang dilakukan sampai dengan selesainya. Hal ini untuk
mempermudah perawatan selanjutnya.
Sistem pembuatan laporan ini secara lengkap yakni meliputi:
a) Landaan teori /dasar teori
b) Alat dan Bahan
c) Langkah kerja
d) Pengujian
e) Analisis dan
f) Kesimpulan